Posted 6 Juni 2023 by Cinta
Merokok adalah kebiasaan berbahaya yang berdampak serius pada kesehatan jantung seseorang. Saat seseorang menghirup asap rokok, berbagai zat kimia beracun masuk ke dalam tubuh dan mulai merusak sistem kardiovaskular.
Salah satu contohnya, dengan merokok, ada karbon monoksida yang masuk ke darah. Artinya, pasokan oksigen yang masuk ke jantung bersama darah berkurang. Di saat yang sama, merokok dapat meningkatkan detak jantung yang berarti jantung butuh lebih banyak oksigen untuk bekerja. Namun kebutuhan itu sulit tercukupi karena adanya karbon monoksida dalam darah. Jantung pun jadi berdetak lebih kencang untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, jantung mesti bekerja terlalu keras sehingga bisa mengalami gangguan dalam jangka waktu tertentu.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Jadi bila sudah ada tanda-tanda sakit jantung yang dipicu sumbatan pada pembuluh darah, seorang perokok berisiko mengalami serangan jantung tiba-tiba jika gumpalan darah menutup pembuluh darah itu.
Menghindari rokok adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan mengerti bagaimana rokok dapat membahayakan jantung, kita dapat menyadari betapa pentingnya menjauh dari kebiasaan merokok dan mengambil langkah-langkah untuk merawat jantung kita. Memulai hidup sehat dan berhenti merokok dapat melindungi jantung dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Sumber:
U.S. Department of Health and Human Services. The Health Consequences of Smoking—50 Years of Progress: A Report of the Surgeon General. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on Smoking and Health, 2014.
Barnoya J, Glantz SA. Cardiovascular effects of secondhand smoke: nearly as large as smoking. Circulation. 2005;111(20):2684-2698. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.104.492215
Ambrose JA, Barua RS. The pathophysiology of cigarette smoking and cardiovascular disease: an update. J Am Coll Cardiol. 2004;43(10):1731-1737. doi:10.1016/j.jacc.2003.12.047