Posted 3 Januari 2024 by Cinta
Angina, suatu bentuk nyeri dada yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung, dapat dibagi menjadi dua kategori utama: stable angina dan unstable angina. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam gejala maupun risiko yang terkait. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara stable angina dan unstable angina, serta faktor-faktor yang perlu diperhatikan.
Stable Angina
Stable angina adalah bentuk angina yang umumnya terjadi saat seseorang sedang melakukan aktivitas fisik atau stres. Gejalanya muncul secara teratur dan dapat diprediksi. Penderita stable angina mungkin merasakan nyeri atau tekanan di dada, yang bisa merambat ke lengan, leher, atau punggung. Gejala ini biasanya hilang setelah beristirahat atau menggunakan nitrogliserin.
Unstable Angina
Unstable angina, di sisi lain, merupakan kondisi yang lebih serius dan berpotensi lebih berbahaya. Gejala unstable angina muncul secara tiba-tiba, bahkan saat penderita sedang beristirahat atau tidur. Perbedaan kunci dengan stable angina adalah gejala unstable angina lebih intens, berlangsung lebih lama, dan mungkin tidak merespon dengan baik terhadap nitrogliserin atau istirahat.
Faktor Risiko dan Pemicu
1. Stable Angina
-Aktivitas Berat: Terutama muncul saat penderita sedang melakukan aktivitas fisik atau stres.
-Pola Makan dan Gaya Hidup: Faktor seperti diet tinggi lemak atau merokok dapat memicu serangan stable angina.
2.Unstable Angina
-Tiba-tiba dan Intensif: Gejala muncul tanpa pemicu yang jelas dan lebih berat dibandingkan dengan stable angina.
-Pada Istirahat atau Aktivitas Ringan: Tidak terkait dengan aktivitas fisik dan dapat terjadi bahkan saat penderita sedang beristirahat.
Risiko Komplikasi
1.Stable Angina
Risiko Serangan Jantung: Meskipun gejala dapat diatasi dengan istirahat atau nitrogliserin, stable angina masih meningkatkan risiko serangan jantung di masa depan.
2.Unstable Angina
Risiko Serangan Jantung yang Tinggi: Unstable angina dapat menjadi tanda peringatan serius akan serangan jantung yang akan datang. Dalam beberapa kasus, ini dapat menjadi keadaan darurat medis.
Penanganan dan Perawatan
1.Stable Angina
-Obat Pengendali Gejala: Penggunaan obat nitrat atau beta-blocker untuk mengontrol gejala.
-Perubahan Gaya Hidup: Modifikasi pola makan, berhenti merokok, dan peningkatan aktivitas fisik.
2.Unstable Angina
-Perawatan Darurat: Unstable angina memerlukan perawatan darurat di rumah sakit, termasuk penggunaan obat-obatan seperti nitrogliserin dan mungkin tindakan medis lebih lanjut.
Sumber
https://www.heart.org/
https://www.mayoclinic.org/
https://www.nhlbi.nih.gov/